Fig. 12.5; Fig. 12.6 dan Fig. 12.10
1. Pendahuluan[kembali]
Dalam sistem elektronika, power amplifier atau penguat daya merupakan salah satu komponen penting yang berfungsi untuk memperkuat sinyal listrik agar memiliki daya yang cukup untuk menggerakkan beban seperti speaker, motor, atau perangkat lain yang membutuhkan energi lebih besar. Berbeda dengan penguat sinyal kecil (small signal amplifier) yang fokus pada penguatan tegangan, power amplifier menekankan pada penguatan daya (power), yaitu gabungan dari tegangan dan arus.
Power amplifier banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti sistem audio, pemancar radio, perangkat komunikasi, dan sistem kontrol industri. Tujuan utama dari penguat daya adalah menghasilkan output dengan daya tinggi tanpa mengubah bentuk sinyal input secara signifikan, sehingga kualitas sinyal tetap terjaga.
Power amplifier diklasifikasikan berdasarkan konfigurasi kerja dan efisiensinya, seperti kelas A, B, AB, dan kelas C, masingmasing memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangan tersendiri tergantung pada aplikasi yang digunakan.
2. Tujuan[kembali]
1. Memahami prinsip kerja dasar dari power amplifier sebagai penguat daya dalam sistem elektronika.
2. Mempelajari karakteristik dan perbedaan antara berbagai kelas amplifier, seperti kelas A, B, AB, dan C.
3. Mengamati bagaimana sinyal input dikuatkan oleh power amplifier untuk menghasilkan daya output yang lebih besar.
4. Mengetahui parameter-parameter penting dalam penguat daya, seperti efisiensi, distorsi, dan kemampuan beban.
5. Melatih kemampuan dalam merancang, mensimulasikan, dan menganalisis rangkaian power amplifier secara praktis dan teoritis.
3. Alat dan Bahan[kembali]
a) Prosedur[kembali]
b) Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja [kembali]
Komentar
Posting Komentar