SOAL NOMOR 2
1. Pendahuluan[kembali]
Perkembangan teknologi otomasi telah memberikan banyak kemudahan dalam berbagai bidang, salah satunya dalam sektor pertanian modern. Salah satu aplikasi teknologi tersebut adalah sistem kontrol otomatis pada greenhouse (rumah kaca). Greenhouse berfungsi sebagai tempat budidaya tanaman dengan pengendalian iklim mikro secara mandiri agar tanaman dapat tumbuh optimal tanpa terlalu bergantung pada kondisi cuaca luar.
Dalam tugas ini, dirancang sebuah rangkaian aplikasi kontrol greenhouse yang menggunakan berbagai input sensor seperti sensor suhu, kelembapan, cahaya, dan sensor hujan. Data dari sensor-sensor tersebut digunakan untuk mengatur komponen output seperti kipas, pemanas, pompa air, dan motor penggerak atap secara otomatis. Dengan demikian, sistem ini dapat menjaga kondisi lingkungan di dalam greenhouse tetap ideal bagi pertumbuhan tanaman.
Penerapan sistem kontrol otomatis ini tidak hanya meningkatkan efisiensi energi dan penggunaan air, tetapi juga meminimalisasi intervensi manual, sehingga cocok untuk pertanian berkelanjutan dan cerdas (smart farming).
2. Tujuan[kembali]
- Merancang sistem kontrol otomatis untuk greenhouse yang mampu memantau dan mengatur kondisi lingkungan secara real-time.
- Mengintegrasikan berbagai sensor (suhu, kelembapan, cahaya, hujan, dll.) sebagai input untuk mendeteksi perubahan kondisi di dalam maupun di luar greenhouse.
- Mengendalikan aktuator atau komponen output seperti kipas, pemanas, motor atap, atau pompa air berdasarkan data dari sensor.
- Meningkatkan efisiensi pertanian melalui otomasi, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada pengawasan manual.
- Mendukung penerapan pertanian cerdas (smart farming) yang berbasis teknologi dan ramah lingkungan.
3. Alat dan Bahan[kembali]
- Angka rangkuman masukan biasanya di mulai dari ± 1,000000 V hingga s/d ± 1000, 000 V (Metode pemilihan rangkuman dilakukan dengan cara otomatis dan indikasi beban lebih).
- Ketelitian mutlak tercatat mencapai ± 0,005 persen dari pembacaan yang sudah dilakukan.
- Angka stabilitas untuk jangka pendek sebesar 0,002 persen dari pembacaan (periode 24 jam). Sedangkan untuk jangka panjang sebesar 0,008 persen pembacaan (periode 6 bulan).
- Resolusi untuk 1 bagian dalam 106 yaitu 1 μV bisa dibaca pada rangkuman dari masukan 1 V.
- Karakteristik masukannya yaitu tahanan masukan khas sebesar 10 MΩ dengan kapasitas masukan 40 pF.
- Kalibrasi yang standar (internal) tidak tergantung pada rangkaian ukuran yang mana telah diperoleh dari sumber referensi yang sudah stabil.
- Ada beberapa sinyal keluaran seperti perintah mencetak.
Generator daya
- Non gearbox
- Speed : 2750 rpm
- Output : DC 12V
- Arus : 35A
- Built-in regulator
- Dimensi body : panjang 11,5 cm x diameter 9,75 cm
- Berat : 2,6 kg
- Kondisi : second berkualitas
- Input voltage: ac 100~240v / dc 10~30v
- Output voltage: dc 1~35v
- Max. Input current: dc 14a
- Charging current: 0.1~10a
- Discharging current: 0.1~1.0a
- Balance current: 1.5a/cell max
- Max. Discharging power: 15w
- Max. Charging power: ac 100w / dc 250w
- Jenis batre yg didukung: life, lilon, lipo 1~6s, lihv 1-6s, pb 1-12s, nimh, cd 1-16s
- Ukuran: 126x115x49mm
- Berat: 460gr
B. Bahan
- Type - NPN
- Collector-Emitter Voltage: 35 V
- Collector-Base Voltage: 35 V
- Emitter-Base Voltage: 5 V
- Collector Current: 2.5 A
- Collector Dissipation - 10 W
- DC Current Gain (hfe) - 100 to 200
- Transition Frequency - 160 MHz
- Operating and Storage Junction Temperature Range -55 to +150 °C
- Package - TO-126
Konfigurasi Common Base adalah konfigurasi yang kaki Basis-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk INPUT maupun OUTPUT. Pada Konfigurasi Common Base, sinyal INPUT dimasukan ke Emitor dan sinyal OUTPUT-nya diambil dari Kolektor, sedangkan kaki Basis-nya di-ground-kan. Oleh karena itu, Common Base juga sering disebut dengan istilah “Grounded Base”. Konfigurasi Common Base ini menghasilkan Penguatan Tegangan antara sinyal INPUT dan sinyal OUTPUT namun tidak menghasilkan penguatan pada arus.
Konfigurasi Common Collector (CC) atau Kolektor Bersama memiliki sifat dan fungsi yang berlawan dengan Common Base (Basis Bersama). Kalau pada Common Base menghasilkan penguatan Tegangan tanpa memperkuat Arus, maka Common Collector ini memiliki fungsi yang dapat menghasilkan Penguatan Arus namun tidak menghasilkan penguatan Tegangan. Pada Konfigurasi Common Collector, Input diumpankan ke Basis Transistor sedangkan Outputnya diperoleh dari Emitor Transistor sedangkan Kolektor-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk INPUT maupun OUTPUT. Konfigurasi Kolektor bersama (Common Collector) ini sering disebut juga dengan Pengikut Emitor (Emitter Follower) karena tegangan sinyal Output pada Emitor hampir sama dengan tegangan Input Basis.
Komponen Input
- Output: Digital (HIGH/LOW) atau analog, tergantung jenisnya.
- Tegangan Operasi: Umumnya 3.3V – 5V.
- Sensitivitas: Bisa diatur dengan potensiometer (pada modul tertentu).
- Respon Cepat: Langsung mendeteksi saat ada atau tidak ada air.
- Konsumsi Daya: Rendah, cocok untuk sistem hemat energi.
- Komponen Utama: Papan elektroda dan modul pembaca sinyal.
- Rentang Deteksi: 200–400 nm (UV-A/B/C).
- Output: Analog atau digital, tergantung jenis sensor.
- Tegangan Operasi: 3.3V – 5V.
- Respon Cepat dan konsumsi daya rendah.
- Aplikasi: Monitoring sinar UV di greenhouse, alat pelindung UV, dan perangkat cuaca.
- Tipe Output: Analog (tegangan)
- Skala Output: 10 mV/°C (contoh: 25°C → 250 mV)
- Rentang Pengukuran:
- LM35: 0°C hingga +100°C
- LM35C atau LM35D: -40°C hingga +110°C (tergantung tipe)
- Tegangan Operasi: 4V hingga 30V DC
- Akurasi: ±0.5°C pada 25°C
- Respon Linier: Perubahan suhu menghasilkan perubahan tegangan secara linier
- Konsumsi Arus: Rendah, sekitar 60 μA
- Kalibrasi: Tidak memerlukan kalibrasi eksternal
- Keluaran Langsung dalam Celsius: Tidak perlu konversi tambahan
- Fisik: Dikemas seperti transistor kecil (TO-92), mudah digunakan pada breadboard atau PCB
- Superior Weather Resistance
- 5mm Round Standard Directivity
- Uv Resistant Eproxy
- Forward Current (If): 30ma
- Forward Voltage (Vf): 1.8v To 2.4v
- Reverse Voltage: 5v
- Operating Temperature: -30℃ To +85℃
- Storage Temperature: -40℃ To +100℃
- Luminous Intensity: 20mcd
- Infra merah : 1,6 V.
- Merah : 1,8 V – 2,1 V.
- Oranye : 2,2 V.
- Kuning : 2,4 V.
- Hijau : 2,6 V.
- Biru : 3,0 V – 3,5 V.
- Putih : 3,0 – 3,6 V.
- Ultraviolet : 3,5 V.
4. Dasar Teori[kembali]
OP-AMP
Op-amp sebagai voltage follower
a) Prosedur[kembali]
b) Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja [kembali]
Komentar
Posting Komentar